Kamis, 21 Maret 2013

Nama-nama Tarian Daerah Riau

 Kebudayaan Yang Ada di Riau


Apa saja kebudayaan yang ada di Riau? Provinsi Riau yang letaknya di pulau Sumatera sangat kaya akan kebudayaan daerah dan adat seni tradisional. Di provinsi Kepulauan Riau terdapat sepuluh bahasa daerah yang digunakan sebagai alat komunikasi.

Banyaknya kebudayaan yang ada di Riau tidak lepas dari banyaknya suku yang ada disana. Di Riau terdapat 17 suku yang menghuni disana dan masing-masing suku tentu saja mempunyai adat dan bahasa daerah yang tidak sama.



Salah satu kebudayaan daerah yang populer dari Kepulauan Riau adalah seni budaya tari. Jenis tarian yang ada di sana sangat banyak, diantara tari-tarian yang populer misalnya Tari Zapin, Tari Melemang, Tari Dayung Sampan, Tari Topeng, Tari Zikir Barat, Tari Engku Puteri, Tari Joget Makcik Normah di pulau Panjang Batam.

Kemudian jika dilihat dari seni musik daerah, di Riau terdapat jenis musik yang berkembang yaitu seni musik Melayu yang merupakan musik langam dan senandung. Musik lainnya yang juga berkembang disana adalah musik Joget Melayu, Inang, Silat, Zapin, dll.

Masakan Khas RIAU

KULINER KHAS RIAU FOOD & DRINK

Bagi anda yg suka bepergian mungkin tidak pas rasanya jika tidak mencoba kuliner dari tempat yg anda tuju nah disini mungkin kami bisa sedikit membantu anda jika anda bingung mencari kuliner terutama dari daerah Riau yg terkenel dengan bumi lancang kuning tentunya dengan masakan-masakannya menggoda selera makan anda.

1.Gulai asam pedas ikan patin



OLA-LA ini dia salah satu masakan yg asli khas riau gulai asam pedas ikan patin tidak diragukan lagi rasa dari gulai ini karena selain rasanya yg unik yaitu manis pedas dan gurih jangan ngerasa udah ke Riau ya kalu belum mencoba masakan ini HE,HE,HE

2. Gulai Sayur Pucuk Ubi campur Ikan Bilis



Ini mantap nihhh karena saya paling suka dengan sayur ini apabila sudah mencium aromanya jadi cepat mau makan dehhh, he,he dari bahan utama daun ubi atau singkong santan dan jangan lupa yg menjadi cirinya adalah ikan Bilis,,, MAU COBA ????


3. Gulai Belacan udang




Sumatra adalah daerah yg terkenal dengan masakan gulai atau rendangnya jadi jangan aneh apabila anda mengunjungi Riau anda banyak menjumpai menu yg diawali dengan kata rendang. Salah satunya adalah Gulai Belacan salah satu masakan khas dari Riau, gulai ini dibuat dengan kuah campuran belacan atau terasi. Bahannya biasanya memakai udang atau ikan.YUmmmy



4. Roti jala canai




Roti jala canai sebenarnya adalah kombinasi masakan indonesia dan india kue ini biasa dihidangkan dengan kare agar menambah selera bagi yg menikamati mengapa roti ini disebut Roti jala anda mungkin sudah paham karena bentuknya yg seperti jala MAU MENCOBA ??????

5. Asidah


''''' Asidah'''''' andai mungkin mengira Asidah nama orang'' ehhh''' jangan salah ternyata bukan Asidah adalah kue yg mempunyai tekstur lembut dilidah dan rasanya yg manis cocok bagi anda yg suka manis. makin memperkuat citarasanya karena ada cengkeh. daun pandan dan kayu manis tapi ada yg tidak biasa dg makanan ini karena jenis makanan yg manis rasanya tapi ditaburi dg bawang goreng''''' PASTI PENASARAN KAN ??????

6. Laksamana mengamuk





Laksamana mengamuk"""""" dari namanya mungkin menakutkan tapi setelah anda tahu dan mencoba pasti anda jatuh hati pada laksamana ini dimana komposisi utamanya adalah buah quini yg tak diragukan lagi aroma dan rasnya cocok untuk anda karena di riau memiliki iklim yg tergolong lumayan panas silahkan mencoba ya.

7. Air mata pengantin


Hemmm'''' dari namanya saja anda pasti sudah penasaran apa itu Air mata pengantin. adalah minuman dari komposisi agar-agar biji selasih belewah nata de,coco dan yg tak kalah penting adalah serutan es nya agar menambah kesegarannya .

8. Cappucino cincau



Nahh ini-ni gan yg sedang booming disana cappucino cincau dari yg tua sampai yg muda nehhh menyukai es ini anda mungkin perlu mencoba apa daya tarik dari si capoocino ini sehingga semuanya suka. es ini tergolong mudah didapat karena banyak penjual-penjual dari mulai pinggir jalan sampai mal-mal besar silahkannnnn,


Nah hanya itu gan yg bisa saya tanpilin masih banyak masakan-masakan dan jajanan lainnya yg gk bisa saya posting semua kita dapat mengetahui kekayaan kuliner kita karena alami dan sehat bagi tubuhhh pastinyaTANKS''''''''

Sejarah Provinsi RIAU








HAI sobat blogger , dalam kesemparan ini saya akan mengulas tentang sedikit sejarah Provinsi Riau, yang saya dapat dari artikel sahabat blogger PekanBaru, Provinsi Riau terbentuk tahun 1957 dengan Tanjung pinang sebagai ibukota sementara. Dikemudian hari ibukota Riau dipindah ke Pekanbaru. Tokoh yang menduduki jabatan gubernur Riau pertama adalah S.M. Amin.

Sejarah di Riau terkait erat dengan Kerajaan Sriwijaya. Sejumlah ahli sejarah berpendapat bahwa kerajaan ini berpusat di Palembang karena disana ditemukan prasasti peninggalan Sriwijaya. Beberapa ahli sejarah lain mengatakan bahwa puat Kerajaan Sriwijaya adalah di Muaratakus (Riau). Masa kajayaan Kerajaan Sriwijaya adalah antara abad ke 11 sampai abad ke 12. ketika itu kekuasaan Kerajaan Sriwijaya meliputi eluruh wilayah Indonesia bagian barat dan seluruh Semenanjung Melayu.

Pasca keruntuhan Kerajaan Sriwijaya, di Riau muncul beberapa kerajaan. Salah satu kerajaan besar adalah Kerajaan Malaka yang didirikan oleh Prameswara pada awal abad ke 14. Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan Sultan Muhammad Iskandar Syah pada awal abad ke 15. Kejayaan Malaka ini tidak lepas dari peran panglima angkatan lautnya, yaitu, Laksamana Hang Tuah.

Kekuasaan Kerajaan Malaka berakhir tanggal 10 Agustus 1511. ketika itu, Ketika itu, Malaka ditaklukan oleh Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Sultan Mahmud Syah I yang berhasil menyelamatkan diri dari gempuran Portugis kemudian membangun kerajaan baru di Bintan. Kerajaan Melayu ini mewarisi kekuasaan Kerajaan Malaka yang meliputi Kelantan, Perak, Trenggano, Pahang, Johor, Singapura, Bintan, Lingga, Inderagiri, Kampar, Siak, dan Rokan.

Setelah merasa kuat, Sultan Mahmud Syah I merencanakan untuk melancarkan serangan balasan terhadap Portugis di Malaka. Dia kemudian melancarkan serangan berturut-turut tahun 1515, 1516, 1519, 1523, dan 1524. namun semua serangan tersebut tidak berhail menggoyahkan pertahanan Portugis. Bahkan kemudian Portugis melancarkan serangan balasan tahun 1526 dan berhasil menguasai Bintan.
Sultan Mahmud Syah I meninggal dunia tahun 1528 di Pekantua. Posisinya digantikan oleh putranya, yaitu, Sultan Alauddin Riayat Syah II. Dia melanjutkan kebijakan ayahnya dalam menyikapi penjajah. Pada masa kekuasaannya terjadi banyak peperangan melawan Portugis. Berbagai peperangan tersebut menelan korban jiwa yang tidak sedikit.

Selain itu, Kerajaan Melayu juga terlibat dalam beberapa kali pertempuran melawan Kerajaan Aceh. Hubungan anrata Melayu dan Aceh semakin memanas ketika Melayu menjalin kerjasama dengan Belanda untuk menghancurkan Portugis di Malaka. Permusuhan antara kedua kerajaan tersebut berlangsung sampai Aceh mulai surut sepeninggal Sultan Iskandar Muda yang meninggal dunia tahun 1636.

Setelah itu, kekuatan Kerajaan Melayu terpusat untuk menghancurkan Portugis di Malaka. Pada bulan Juni 1640, Kerajaan Melayu yang bekerjasama dengan Belanda melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka. Portugis kalah pada bulan Januari 1641.

Hubungan baik Kerajaan Melayu dengan Belanda berlangsung sampai tahun 1784. Tanggal 30 Oktober 1784, Kerajaan Melayu diserang Belanda dan ditaklukkan. Kerajaan Melayu kemudian mengakui kekuasaan Belanda, mulailah era kolonialisme di Keranaan Melayu.
Sebagai mana daerah lain di Indonesia, di Riau terjadi berbagai perlawanan bersenjata terhadap kolonialisme. Perlawanan besar dilakukan rakyat di daerah Rokan di bawah pimpinan Tuanku Tambusai (1820-1839). Sebelum berjuang melawan Belanda di Rokan, Tuanku Tambusai berjuang dalam perang Padri, bersama-sama gurunya, yaitu, Tuanku Imam Bonjol. Namun tuanku Tambusai tidak berhasil menghancurkan kekuatan Belanda. Dia kemudian menyingkir ke Malaka dan menetap di daerah Seremban.
Selain tuanku Tambusai, masih banyak tokoh lain yang mengobarkan perlawanan rakyat terhadap kolonoalisme Belanda. Namun semua perlawanan tersebut dapat dipatahkan Belanda. Beberapa tokoh yang memimpin perlawanan rakyat adalah Panglima Besar Sulung yang memimpin perlawanan rakyat Retih tahun 1857, Datuk Tabano di Muara Mahat (1898), dan Sultan Zainal Abidin di Rokan (1901-1904). Setelah berbagai perlawanan tersebut dapat diredam, Belanda semakin menancapkan kekuatannya di Riau.
Awal abad ke 20 merupakan era munculnya semangat nasionalisme. Tahun 1916 berdiri Serikat Dagang Islam di Pekanbaru, didirikan oleh Haji Muhammad Amin. Tahun 1930 berdiri Serikat Islam di Rokan Kanan, didirikan oleh H.M. Arif. Setelah itu muncul beberapa organisasi lain seperti Muhammadiyah.

Tahun 1942, Jepang masuk dan menguasai daerah Riau. Di era penjajahan Jepang ini, rakyat semakin sengsara karena seluruh kegiatan rakyat ditujukan untuk mendukung peperangan yang sedang dilancarkan Jepang di seluruh Asia Pasifik. Hasil pertanian rakyat dirampas dan penduduk laki-laki banyak yang dijadikan romusha.

Kabar tentang proklamasi kemerdekaan sampai ke Riau tanggal 22 Agustus 1945, namun teks lengkapnya baru sampai ke Pekanbaru seminggu kemudian. Meskipun sudah mengatehui dengan pasti perihal kemerdekaan, namun rakyat Riau tidak berani langsung menyambutnya. Hal ini karena tentara Jepang masih lengkap dengan senjatanya dan belum adanya pelopor yang meneriakan kemerdekaan. Baru pada tanggal 15 September 1945, para pemuda yang tergabung dalam Angkatan Muda PTT berinisiatif untuk menyuarakan kemerdekaan, sejak hari tiu, pekik kemerdekaan terdengan diseluruh pelosok Riau.

Di awal kemerdekaan, Riau tidak langsung menjadi provinsi, melainkan menjadi bagian dari provinsi Sumatera. Pada saat Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi, yaitu, Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan, Riau menjadi bagian dari Sumatera Tengah. Baru pada tahun 1957, status Riau meningkat menjadi Provinsi.